Abstract
Pendidikan merupakan bagian penting dalam keberlangsungan hidup manusia, dalam prosesnya, pendidikan tidak terlepas dari peranan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kebersyukuran dengan kebermaknaan hidup guru tidak tetap di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Sejumlah 82 subjek pada penelitian ini berstatus sebagai guru tidak tetap. Alat ukur pada penelitian menggunakan adaptasi skala kebermaknaan hidup dan skala kebersyukuran. Data demografis yang menunjukkan usia, jenis kelamin dan lama mengabdi menjadi acuan dalam penelitian ini. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan analisa korelasi product moment, hipotesis diperoleh indeks korelasi sebesar 0,862, dengan nilai sig 0.000 (p<0.05). Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat diketahui bahwa kebersyukuran dengan kebermaknaan hidup memiliki korelasi yang positif. Selanjutnya menurut hasil dari perhitungan, variabel kebersyukuran berpengaruh secara signifkan terhadap variabel kebermaknaan hidup. Artinya semakin tinggi tingkat kebersyukuran, maka semakin tinggi pula kebermaknaan hidup guru tidak tetap, begitu dan sebaliknya. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu untuk memahami pentingnya rasa syukur dan makna hidup bagi guru tidak tetap.