Abstract
Semua orang yang ada dunia ini merupakan mahluk sosial. Setiap orang pasti membutuhkan bantuan dan pertolongan orang lain. Perilaku ini bisa disebut sebagai perilaku prososial. Perilaku prososial merupakan perilaku yang menguntungkan orang lain, tanpa memperdulikan keuntungan si penolong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perilaku, makna, dan alasan dibalik mengapa seseorang melakukan perilaku prososial. Proses pengambilan data dilakukan dengan metode kualitatif, menggunakan pendekatan observasi dan interview. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah satu orang pria dewasa yang merupakan aktivis disalah satu Gereja Katolik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa partisipan membagi perilaku prososial menjadi dua bentuk yaitu berbagi dan menolong. Penerapan perilaku prososial oleh partisipan dimulai dari berempati dahulu sebelum memberikan bantuan. Partisipan merasa terganggu ketika ia tidak dapat berbuat banyak kepada orang yang membutuhkan pertolongan. Partisipan merasa ketika melakukan perilaku menolong maka hidupnya terasa lengkap dan sejahtera. Implikasi dalam penelitian ini memberikan pemahaman bahwa selalu ada cara untuk membantu orang lain.