Abstract
Di era modern ini, untuk memenuhi aktifitas masyarakat memerlukan adanya transportasi sebagai alat penunjang serta membantu dalam melakukan aktifitasnya. Di Malang terdapat 5900 kuota untuk menjadi driver ojek online, banyaknya driver yang beroperasi selain menimbulkan banyak persaingan juga memengaruhi penghasilan driver disetiap harinya. Pemenuhan kesejahteraan driver harus dibayar dengan kerja keras driver. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa salah satu faktor yang mendasari kepuasan kerja adalah tingkat pendidikan. Pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adakah perbedaan kepuasan kerja antara driver berlatar pendiidkan SMU dan perguruan tinggi. Alat ukur yang digunakan penelitian ini adalah skala likert yang dibagikan kepada driver Grab-bike fulltime yang berjumlah 102 orang. Hasil uji t-test sebesat 0,039 menunjukkan bahwa ada perbedaan kepuasan kerja antara driver ojek online berlatar SMU dan perguruan tinggi. Nilai mean perguruan tinggi lebih kecil dari pada nilai mean SMU yaitu, perguruan tinggi 98,44 sedangkan SMU 100,87. Hal tersebut mengartikan bahwa driver grab-bike dengan latar belakang pendidikan SMU lebih merasa puas dibandingkan driver grab-bike dengan latar belakang pendidikan perguruan tinggi.