Abstrak
Penerapan terapi untuk klien dengan skizofrenia paraniod perlu melihat seberapa berat simtom yang muncul, terutama kontak dengan orang disekitar, ada perilaku membahayakn atau sudah kooperatih. Pada klien dengan tingkat kontak sosial rendah, tidak membahayakan, selalu menyendiri, ketakutan untuk kontak dengan orang lain, perlu terapi untuk meningkatkan kemampuan kontak sosial. Pada penelitian ini terapi yang dipilih adalah pendekatan behavioristik dengan teknik modelling menggunakan figur nyata, asumsinya meniru merupakan hal yang mudah dimengerti dan dapat dilakukan oleh klien. Klien merupakan seorang laki-laki umur 43 tahun dengan gangguan skizofrenia paranoid yang sedang masa pengobatan di RSJ Menur. Dalam penelitian melibatkan klien lain yang sudah dalam kondisi terkontrol menjadi model perilaku untuk klien subjek penelitian. Hasil penelitian setelah mendapatkan terapi menunjukan perubahan yang positif klien mampu untuk bersosialisai dengan orang lain, mampu untuk mengungkapkan apa yang dikeluhkan.