Abstrak
Quarter-life crisis merupakan masa krisis yang dialami oleh individu antara usia 20 hingga 30 tahun. Namun quarter-life paling intens dirasakan oleh individu pada usia dua puluhan. Peralihan yang terjadi menyebabkan banyak perubahan dan tuntutan yang terjadi dalam hidup individu. Perubahan dan tuntutan ini tidak selalu dapat dimaknai secara positif sehingga tidak sedikit individu yang merasa tertekan karena banyaknya tuntutan terkait kehidupannya di masa depan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dan kecerdasan emosi dengan quarter-life crisis. Sampel pada penelitian ini berjumlah 102 individu dewasa awal. Pengumpulan data menggunakan Google Forms, menggunakan tiga skala: Quarter-life crisis, efikasi diri dan kecerdasan emosi. Analisis data menggunakan korelasi Pearson product-moment dan korelasi berganda product-moment. Hasil yang diperoleh dari korelasi berganda product-moment untuk hipotesis mayor menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara antara efikasi diri dan kecerdasan emosional dengan quarter-life crisis, dengan nilai signifikansi 0.034 (p < 0.05) dan koefisien korelasi positif sebesar 0.257.