Abstract
Pada orang lanjut usia, gangguan dysthymic merupakan suasana alam perasaan yang utama
terhadap orang usia lanjut dengan penyakit fisik klinis dan kerusakan fungsi kognitif. Gangguan
tersebut juga terlihat pada lansia yang dijadikan subyek penelitian. Semenjak anak ketiganya
meninggal, subyek mengeluhkan bahwa ia sering merasa pusing dan sakit di bagian dada seperti
ada yang menyumbat di dadanya, sehingga terkadang ia mengalami sesak nafas dan tegang.
Subyek penelitian ini adalah seorang lansia perempuan berumur 64 tahun yang mengalami
gangguan dysthymic. Studi ini bertujuan untuk mengurangi gangguan dysthymic dengan
memberikan cognitive behaviour therapy. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan
wawancara. Intervensi yang dilakukan terdiri dari tiga sesi cognitive behaviour therapy yang
kemudian dilakukan oleh subyek setiap hari di rumah. Setelah dilakukan intervensi, terdapat
beberapa perubahan dimana subyek menemukan alternatif pemikiran yang lebih positif dalam
mengatasi pemikiran irasional yang menimbulkan perasaan tidak berhasil dalam mengasuh anak,
subyek mulai bisa tidur nyenyak dikarenakan ia sudah mulai mengikhlaskan kematian anaknya,
subyek sudah mulai merasa rileks dan jarang mengalami sesak nafas.